637 AM sheva. Pengalaman Jalan-Jalan aku ke London Inggris. Pengalaman Jalan-Jalan aku ke London Inggris. Halo teman-teman, saya ingin berbagi ni pengalaman travelling saya ke salah satu kota terbaik dan merupakan kota bersejarah di benua eropa. pengalaman berlibur saya kali ini adalah berwisata ke kota london. kota london merupakan ibukota
Jalanjalan Lelaki Ini Kongsi Pengalaman Melancong Ke 4 Buah Negeri Di India Dengan Kereta Api Lelaki warga Indonesia ini mengambil masa 11 hari untuk mengembara ke empat buah negeri iaitu Delhi, Udaipur, Agra dan Jaipur.
KotaPraha terbagi menjadi 10 distrik dengan pusat kota berada di Prague 1. Prague 1 adalah tempat tujuan turis. Kawasan kota tua, Prague Castle, Charles Bridge dan semua tempat yang biasa dikunjungi turis berada di kawasan ini. Anda tidak akan terlalu jauh dari semua tempat wisata di kota tua dan anda hanya perlu berjalan kaki.
Sudahkangen jalan-jalan dan wisata kulineran lagi? Karena belum bisa dengan bebas bepergian, kamu bisa manfaatkan waktu ini untuk cari tahu soal spot liburan dan juga hidangan yang wajib kamu coba. Jangan lupa juga tetap main di agen slot online supaya ada pemasukan untuk membiayai jalan-jalanmu nanti ya.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Saya sering dapat pertanyaan tentang jalan-jalan ke India, solo traveling ke India, female traveler ke India, padahal saya juga baru tiga kali ke India dan baru mengunjungi sedikit kota dari 29 negara bagian di yang menganggap saya go-to person untuk ditanya soal India. Menanggapinya, ya saya bisa apa selain kibas rambut sambil menggeliat mengelilingi pohon sering ditanyakan hal yang sama, jadi saya kepikiran untuk kumpulkan saja pertanyaan dan jawaban tentang jalan-jalan ke India, khususnya untuk pejalan ini membantu Teman-teman dan yang bukan teman saya nggak diskriminatif untuk meyakinkan diri jalan-jalan ke India. Hehehe. Aman nggak sih perempuan ke India? Saya nggak bisa jawab langsung YA atau TIDAK, nggak bisa garansi. Tapi yang pasti, saya meyakini di setiap negara itu ada orang jahatnya dan ada orang baiknya. Nah, karena saya juga percaya karma, maka orang seperti apa yang akan kita temui dalam hidup ini TSAH! adalah juga tergantung karma kita. << Macam berat ya pembahasan ini. Wkwkwk Puji Tuhan, tiga kali saya ke India, tiga kali juga saya pulang tanpa kurang suatu apa. Alhamdulillah. Susah ya jalan sebagai perempuan di India? Diliatin ya? Digodain ya? Itu ada yang sampai diperkosa! Susah Enggak. Agak lebih menantang dibanding jalan ke negara lain? Iya. Terlebih kalau perempuan sendirian dan secara fisik terlihat sekali berbeda dengan orang sana. Ketahuan turis banget gitu. Saya beruntung wajah saya agak bunglon. Kadang kelihatan kayak Sunda, kadang India, kadang Filipina, kadang Jawa, kadang Cindo, kadang kayak BCL Yhaaa.. Ngarep. Dari pertama saya ke India, beberapa orang sudah bilang saya mirip orang India timur kayak dari Darjeeling gitu. Pas saya googling wajah orang Darjeeling, lha ternyata kebanyakan terlihat seperti Chinese Mongolian. Hihihi. PS Saya selalu dikira Chinese pas di Maroko. Dan saya juga disangka lokal pas di Cina. Lucu ya. Padahal kalau dari standar Cindo atau orang Indonesia pada umumnya, saya nggak kelihatan Chinese sama sekali. Hihihi. Jadi kalau dari fisik, saya sesungguhnya nggak terlalu signifikan bedanya sama orang sana. Beberapa kali saya mau masuk museum pun saya ditagih harga tiket masuk lokal. Baru pas saya bilang, “No, no.. I’m foreigner.” mereka trus bengong sebentar lalu menagih harga tiket masuk khusus orang asing. Hihi. Orang India itu suka ngeliatin memang, khususnya ke perempuan. Yang lebih kurang nyamannya, cara mereka ngeliatin itu menatap, bukan cuma melihat sekilas. Saya pribadi kalau diliatin doang si nggak apa. Kalau saya sudah mulai merasa terganggu, biasanya saya tatap balik orangnya. Hahaha. Ntar lama-lama orangnya nunduk. Malu mungkin. Malu-malu mau. HALAH! Digodain? YAELAH DI JAKARTA AJA SAYA JALAN KAKI PAS HUJAN-HUJAN PADAHAL PAKAI JAS HUJAN DAN PAKAIAN TERTUTUP JUGA DIGODAIN!! Is it okay? No. Not okay. I was just giving a reality check, bahwa di negara saya juga saya menerima street harrasment serupa. Jadi seharusnya kalau sudah paham sama godaan tak berfaedah di Jakarta atau beberapa kota lain di Indonesia ya akan selow dapat godaan pas di India. Cuekin aja. Prinsip saya, selama saya nggak disentuh, saya bohwat. Lewatin saja. Mesti pakai pakaian kayak gimana sih biar aman? Usahakan pakai pakaian yang tertutup, nggak ketat, dan berbahan nyaman. Jangan lupa juga bersepatu. Kalau bisa, pakai sepatunya yang gampang dibuka, jangan yang bertali banyak. Bayangkan saja pakaian untuk masuk ke kuil/masjid/gereja gitu. Kenapa bayanginnya masuk ke tempat-tempat ibadah ini? Karena ya memang banyak tempat ibadah di sana. Hahaha. Dan memakai baju yang diterima di tempat-tempat ibadah ini memudahkan perjalanan; jadi nggak mesti ganti baju atau pakai syal/kain tambahan yang disiapkan tempat ibadah tersebut. Syal atau kain penutup yang dipinjamkan tempat ibadah tersebut kemungkinan sudah dipakai ribuan pengunjung dan hanya Tuhan yang tahu kapan itu syal dan kain terakhir dicuci loh. Hihihi. Ada beberapa pejalan yang senang pakai baju nasional dan baju daerah kayak saree atau anarkali saat jalan-jalan di India. Gpp juga, tapi perlu dipertimbangkan, untuk yang berwajah tidak India dan berkulit beda jauh sama orang India, siap-siap aja jadi bulan-bulanan diminta foto bersama. Orang sana sering maksa pas minta foto bareng ya? Enggak sih, nggak maksa. Pengalaman saya, ya mereka minta saja gitu. Sama kayak beberapa orang Indonesia yang suka minta foto bareng bule di Monumen Bom Bali Legian lah. Hehehe. Kalau bersedia, ya tinggal foto bareng. Kalau nggak bersedia, saya biasanya bilang terus terang, “I’m sorry, I’m in a hurry.” trus jalan aja. Itu jujur ya karena saya jarang nolak foto bareng kalau orangnya minta dengan baik, jadi memang kalau pas nolak, itu karena saya memang lagi buru-buru. Kadang, ada juga yang malu atau nggak mau bilang minta foto bareng. Tahu-tahu dia pakai tongsis dan berdiri di depan saya. Pas saya nengok ke layar HPnya, lah ada saya di belakangnya masuk ke layar juga. ISH. Awalnya nggak sadar ada tipe yang mau foto bareng dengan cara begini, lama-lama bukannya oke, saya malah kesal. APA COBA DIFOTO CANDID GITU? Kalau saya lagi ngupil gimana? Kan membawa nama kurang elok bagi negara saya! Seorang turis dari Indonesia tertangkap tangan sedang mengupil di Nahargarh Fort, sebuah benteng bersejarah di Jaipur, India. Berikut bukti fotonya. JENG JENG! Jadi kalau ada yang sok-sokan mau selfie trus saya ngintip ada saya di belakangnya masuk layar; antara dua, antara saya trus senyum ke kamera atau malah kabur. Seringnya saya lakukan yang kedua. Abis, nggak sopan sih! Jangan mau kalau diminta foto bareng! Nanti dipegang-pegang!! Kampung banget orang sana minta foto bareng. Hahaha Pernah ada yang bilang begini ke saya. Nadanya menggurui banget. Pas saya tanya apa dia sudah pernah ke India, dia bilang belum. I rest my case. Foto bareng itu kampung? Bok! Jangan sedih.. Macam di Indonesia orang-orangnya nggak pada suka minta foto bareng bule saja. Kampung enggaknya itu tergantung masing-masing orang ya, tapi faktanya, bahkan di negara kita sendiri, ada yang suka minta foto bareng bule. Hihihi. So, is it okay to say yes and take a pic with them? YES! Saya punya beberapa tips kalau dimintai foto bareng 1— Kalau diminta oleh banyak orang, katakan mau fotonya bareng dalam satu waktu saja. Jadi nggak satu-satu gitu. Selain lebih aman, foto bareng begini juga tidak menghabiskan waktu. Bayangkan kalau ada delapan orang minta foto bareng dan harus satu-satu ya bagaimanaaa? Lamo lah ikoooo.. 2— Usahakan tidak berada di tengah saat foto bareng dengan banyak orang apalagi dengan lawan jenis. Saya seringnya minta saya yang motret dan memegang HP atau kamera yang akan dipakai lalu saya bariskan mereka di belakang dan saya maju 1-2 langkah ke depan dan wefie deh. Hehehe. Jadi kan foto bareng tu, tapi badan saya tidak kena mereka, meminimalisir kemungkinan bersentuhan lah. Kata Mama nggak boleh bersentuhan dengan yang bukan muhrim. Cailah! Atau kalau mau bersebelahan, dibentuk ala foto band saja, jadi ada senjang antar masing-masing orang gitu. Hihihi. 3— Berposelah yang lurus-lurus saja. Tangan ke bawah, paling kepala saja yang agak miring hihihi. Nggak usah pakai merangkul untuk terlihat ramah gitu. Bukan budaya sana juga rangkulan di foto antara perempuan dan laki-laki. 4— Be honest. Kalau sedang tidak bisa melayani permintaan foto bareng duileh ni kalimat bikin saya merasa macam Raisa saja..hihi ya bilang saja jujur tidak bisa. Kalau tidak mau, bilang tidak mau. Tentu dengan tegas dan tetap sopan. 5— Jangan berpenampilan menonjol kalau tidak mau diminta foto bareng. Saya pernah membaca curhatan’ seorang pejalan di sebuah forum jalan-jalan di Facebook yang bilang dia terganggu banget karena sering dimintain foto bareng pas di India. Saya klik lah foto-foto perjalanannya, lalu saya ngekek. Lhaaaaa dia ke Taj Mahal pakai saree, ke Red Fort pakai saree, wajahnya nggak ada India-Indianya acan, ya gimana orang nggak getol minta foto bareng dia cobaaaa.. Yang nggak sehat siapa? 😀 Ada language barrier nggak di sana? pertanyaan dari Mei GeretKoper Ada sedikit tapi tidak terlalu terasa. Hampir semua orang bisa bahasa Inggris dan bahasa Inggris mereka cukup mudah dimengerti. Transportasi umum susah nggak di sana? Enggak juga. Di Delhi, pada perjalanan kedua, saya baru mencoba naik metro dan ternyata Delhi Metro itu sungguh sangat menyenangkan dan reliable untuk digunakan. Harganya sangat terjangkau dan jaringannya mencapai banyak tempat wisata. Ada Woman Only Coach di gerbong paling depan pula. Yang agak menyebalkan dari Delhi Metro hanya satu scanning di setiap pintu masuk! Hahaha. Scanning badannya dipisah antara laki-laki dan perempuan tapi scanning barangnya jadi satu. Itu kalau lagi bawa barang belanjaan banyak ribet banget deh. Hihihi. Selain dengan metro, auto rickshaw disingkat jadi auto/oto atau yang kita sebut bajay itu tersedia di hampir setiap pengkolan. Atau cara lain kalau nggak mau menyetop auto di jalan dan menawar adalah dengan mengunduh aplikasi Ola. Di aplikasi Ola ini, kita bisa pesan auto sama seperti kita memesan Gojek. Lucunya, saat kita sudah bertemu supir autonya, kita harus memasukkan kode pairing’ gitu di aplikasi HP kita. Si Abangnya juga akan pairing’ dengan kode yang sama di HPnya. Hahaha. Biar nggak salah orang kali ya. Harga di Ola ini sudah tertera kayak harga di aplikasi Gojek, sampai di tujuan tinggal kasih uangnya saja deh. Kalau nggak pakai Ola, harus tawar menawar harga. Menawar harga itu wajib, tapi jangan kasar dan sadis banget nawarnya ya. Eh tapi terserah sih, saya emang suka nggak enak hati kalau menawar sadis, suka kepikiran pas naik, apakah saya sudah menzalimi Abangnya? Hihihi. Uber juga tersedia di banyak kota besar di India. Uber di India kebanyakan nggak pakai mobil pribadi tapi kayak taksi khusus gitu. Badan mobilnya putih dengan garis hijau melintang horizontal di bawah jendelanya. Bayar Uber pakai kartu kredit Indonesia saat di India pun bisa dilakukan. Supirnya nggak semua bisa berbahasa Inggris jadi kalau mau stop over agak ribet ngasihtahunya. Tapi bisa dilakukan, hanya harus sabar. Hihihi. Harga makanan di sana bagaimana? Dari murah sampai mahal ada! Saya suka sekali makan street food di India. Pani Puri tu favorit saya. Kalau liat Mamang Pani Puri di pinggir jalan bawaannya laper mendadak, padahal baru makan satu jam sebelumnya. Hihihi. Selalu ada tempat lah untuk Pani Puri. Sekali makan bisa sampai 15 astagfirullah. Makan di restoran harganya sedikit lebih mahal tapi masih terjangkau. Mau makanan yang lebih mahal dan tingkat atas, bisa ke restoran fine dining atau ke hotel bintang empat atau lima. Karena kalau bintang tujuh, nanti pusing dooong. *yah…joke lawas* Makanan di sana jorok-jorok ya? Nggak bersih ya? Bikin sakit perut nggak? Guys, may I remind you WE’RE INDONESIAN!! Hihihi. Macam makanan di Indonesia sudah yang paling bersih saja deh. Makanan jalanan di Indonesia juga campur debu, sinar matahari, plastik, tinta printer, juga kadang tinta koran. Wkwkwkwk. Kedai pinggir jalan di Indonesia juga banyak yang sebelahan sama kandang ayam atau toilet. Saus di makanan pinggir jalan di Indonesia juga banyak yang pakai saus ala-ala yang terbuat dari cabe dan tomat busuk. Pada dasarnya, sama seperti di Indonesia, believe your gut when you want to eat outside. Be it street food or not. Puji Tuhan saya nggak pernah sakit perut, nggak pernah kena Delhi Belly. Tapi bahkan untuk Pani Puri pun, saya lihat banget penjualnya karena Pani Puri tu dibuat pakai tangan. Jempol Mamangnya harus mecah kerupuknya untuk kemudian memasukkan tumbukan kentang, abis itu kerupuknya dicelup ke saus asam pakai tangan juga tentu, nah kalau sekiranya Mamangnya bukan tipe yang bersihan, saya ya nggak beli. Hehehe. Kalau makan di restoran apalagi fine dining sudah pasti bersih lah ya.. KATA SIAPAAAA?? Bossnya teman saya, hanya mau makan di hotel dan restoran kelas atas di Delhi, pas di hari ketiga di India sakit perut parah sampai nggak bisa pergi-pergi. Hehehe. Atau teman satu hostel saya yang koar-koar dia cuma akan makan dari restoran atau mie instan demi menghindari sakit perut ya akhirannya malah sakit perut. 🙁 Jadi kembali lagi, soal makan, believe your gut, and put a positive suggestion to your body. Kan masing-masing tahu kadar dan jenis makanan yang bisa diberikan ke tubuh. Kalau sudah ragu, mending jangan. Karena kata Oprah, doubt is don’t. Berlaku juga saat menentukan mau bilang iya apa enggak untuk pinangan si dia ya. Ingat!! Doubt is don’t yaaaa. Hihihi. Pernah merasa takut nggak pas jalan-jalan di India? Pernah. Pas saya ke bandara Amritsar di pagi buta naik auto karena nggak ada taksi yang mau mengangkut saya sama sekali dikarenakan kabut yang sangat pekat dan kemudian Abang auto meninggalkan saya di sebuah jalan yang katanya menuju pintu bandara tapi saya nggak bisa lihat apa-apa selain bias lampu yang jatuh ke kabut yang tebal, itu saya agak merasa takut. Pas saya di Gulmarg sendirian dan diikuti belasan Abang Tukang Kuda di belakang sampai masuk-masuk ke hutan, itu saya takut. Baca disini Solo Trip ke Kashmir, Aman Tapi Bikin Kantong Jebol Pas saya mau naik gondola sendirian di tanah antah berantah, itu saya takut. Banyak juga kan saya takutnya. Tapi ya kembali ke pernyataan awal lagi. Saya percaya selalu ada orang baik dan orang jahat dalam sebuah komunitas masyarakat. Jadi ya percaya saja sama karma baik diri sendiri dan stay positive. Percaya juga Tuhan akan lindungi. Di saat yang sama, tetap alert. Waspada sama sekitar. Agak abstrak ya, tapi ya abis bagaimana, percaya nggak percaya ya memang begitu adanya. Hehehe. Lagipula, kalau mengedepankan rasa takut, kita nggak akan ke mana-mana lho. Cailah Bulan kayak orang bener saja ngomongnya begitu. Kayaknya sekarang sebegini dulu deh kumpulan pertanyaan dan jawaban tentang jalan-jalan ke India ya. Kalau masih ada yang mau ditanyakan, silakan lho di kolom komentar, nanti saya jawab langsung dan mungkin kalau banyak pertanyaan yang belum terwakilkan dalam post ini, akan saya buat post lanjutannya. Sedaaap!!Semoga membantu meyakinkan diri Teman-teman yang mau ke India ya. Khususnya Teman-teman sesama perempuan. India itu indah, misterius, dan bikin salty, in a mysterious way. Kalau memang suka dengan budaya, warna, keanehan HQQ, dan ingin bersyukur untuk hidup yang selama ini dimiliki, datanglah ke India. ah, dari tadi sudah sudah terus tapi nggak berhenti-henti. Sekarang saatnya kuberhenti! Wabillahitaufik wal hidayah. Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. semoga benar tulisannya.Senyum dulu ah.. 🙂
Jumlah Pembaca 18 Bersama anak-anak Jaipur Halo Sobat KP, kali ini ada cerita dari kawan kita bernama Kak Bani yang merupakan seorang backpacker dari Komunitas Backpacker Jogja. Selama menjadi backpacker, ia telah mengunjungi beberapa negara. Diantaranya yakni Singapura, Malaysia, Thailand, India, Arab, Jepang, Hongkong, dan Macau. Kak Bani aktif menulis di Quora tentang pengalaman berpetualangnya dan telah menerbitkan buku tentang kisahnya selama menjadi backpacker di Thailand dan Singapura. Nah, spesial untuk pembaca blog Kamar Pelajar, Kak Bani mau bercerita tentang pengalaman solo trip-nya di India. Jangan skip cerita ini yah! Karena selain berbagi pengalaman, Kak Bani juga akan memberikan Sobat KP beberapa tips seputar backpacking di India. Alasan kenapa suka backpacking Bagi Kak Bani, cara berwisata seperti turis kebanyakan merupakan hal yang biasa saja. Ia sebagai pribadi penyuka tantangan dan ketidakpastian lantas menginginkan cara berwisata yang unik, yaitu backpacking! Menurut Kak Bani, backpacking merupakan ketidakpastian yang dapat memberi makna untuk perjalanan solo trip-nya, seperti pengalaman berburu promo tiket dan bangun pagi ngejar pesawat. Tips berburu promo tiket pesawat Ketika ditanya tentang tips berburu tiket pesawat’, Kak Bani bertutur bahwa tiket promo seringkali tersedia pada tanggal-tanggal tertentu. Namun tidak hanya itu, untuk mendapatkan tiket promo, para backpacker bisa lebih mudah mendapatkannya melalui grup Facebook Komunitas Pemburu Tiket. Kalau Kak Bani sendiri, ia dan teman-temannya di komunitas backpacker Jogja sering berbagi informasi tiket promo. Disitulah mereka saling menawarkan apakah tiket yg tersedia itu sudah cocok atau belum dengan apa yang diinginkan si backpacker. Namun tiket promo ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama adalah keterbatasan waktu. Kedua, harus cepat dan cekatan. Misalnya ketersediaan tiket promo dimulai jam dua belas malam, nah pada jam setengah satu, tiket-tiket tersebut telah habis diserbu oleh pemburu promo lainnya. Jadi, jika ingin mendapatkan tiket promo, standby dari jam setengah dua belas merupakan hal yang wajib dilakukan. Nah untuk tips tambahan, Kak Bani bercerita bahwa ia dan teman-temannya sering memesan tiket promo dulu, walaupun mereka belum tentu akan pergi backpacking atau batal. Kalau batal, ya disobek. Couch Surfing Kak Bani pernah sebentar menjalani Couch Surfing dan mengikuti pertemuannya. Akan tetapi, Kak Bani tidak pernah menjadi host. Hal ini dikarenakan bahwa ia masih ragu soal keamanan dari menerima tamu luar negeri tersebut. Tapi Kak Bani sendiri pernah sekali menerima turis dari malaysia, namun turis tersebut bukanlah anggota Couch Surfing, melainkan teman dari temannya Kak Bani. Pengalaman paling membekas di memori Ketika ditanya mengenai pengalaman yang membekas dalam ingatan, Kak Bani menjawab bahwa itu adalah India. Karena saat di sana, ia mengalami beberapa hal mengesankan. Kak Bani merupakan salah satu turis yang ketagihan mengunjungi India. “Menurutku orang jalan-jalan ke India itu outputnya ada dua, satu ketagihan, dua kapok. Nah aku yang ketagihan.” Pada 6 tahun silam, Kak Bani pernah melakukan solo traveling di India. Ia pernah terkena penipuan saat membeli simcard di sana, namun itu tidaklah masalah baginya karena ia sangat menikmati perjalanan backpacker-nya. Kak Bani mengawali cerita pengalaman berkesannya di India dengan momen ketika uangnya yang terjatuh ditemukan dan dikembalikan oleh seseorang. Sedang berada di Stasiun Delhi “Aku pernah waktu di depan stasiun di Delhi tuh duitku jatuh 100 Rupee dari kantong belakang, nah aku dicolek sama supir bajaj, nah trus dibilangin duitmu jatuh’ wah jadi aku merasa segitu banget sih, aku kira bakal diambil nih, padahal di depan stasiun itu rame loh’.” Tidak hanya itu, pada awal Kak Bani pergi ke India, saat mengurus simcard, ia pernah meminjam ponsel penduduk lokal di sana untuk mengirim sms pada seseorang. Namun ketika ia meraih ponsel tersebut, si pemilik justru menyuruhnya agar langsung menelpon saja. “Jadi, awal- awal aku pernah ke India, aku ngurus simcard, terus aku pinjam hape orang, terus sama dia disuruh call, padahal niatku pake sms doang padahal.” Selain pengalaman itu, Kak Bani mendapatkan supir bajaj yang sangat baik hati dan ramah. Namanya adalah Rehan. “Aku ketemu sama supir bajaj namanya Rehan. Awalnya sebenernya aku itu udah pesen driver dari stasiun, namanya si A. Tapi ternyata si A ini nggak bisa, bisanya adalah si Rehan.” Bersama Bapak Rehan Rehan tersebut tidak hanya menyopiri Kak Bani saja, namun ia juga memberi rekomendasi wisata yang terjangkau ketika ditanya mengenai hal tersebut. Setelah sampai di tempat wisata tersebut, mereka berbincang akrab. Apalagi saat mengetahui bahwa mereka sama-sama muslim. Karena mereka asyik berbincang dan bercerita, maka ia pun merasakan lapar, jadi Kak Bani pun bertanya pada Rehan tentang rekomendasi tempat makan yang menyajikan makanan murah dan enak. “Aku bilang kalau aku laper nih, ada nggak tempat makan yang murah? dan dia ternyata bener-bener ngasih tahu, jadi dia anterin aku ke warung nasi briyani, tempatnya memang masuk gang, kecil, tapi bener-bener rame banget, harganya pun 1 porsi briyani ayam itu 30 Rupee atau 6000 perak. Yaudahlah kita makan.” Mereka pun makan bersama. Hingga sampai akhirnya makanan mereka habis, Rehan pun berkata pada Kak Bani bahwa ia akan menyupiri siapapun teman Kak Bani yang berkunjung ke India. Jaipur “Sampai akhirnya begitu udah kelar makan, si Rehan bilang ke aku, hey bro, Bhaiyaa, kalau misal ada temenmu orang Indonesia yang main ke Jaipur bilang ke aku ya, biar aku supirin dia. oke siap bro!’ aku bilang gitu. Nah dari situ aku merasa mantep banget lah, kita ngobrol panjang lebar.” Merasa kenyang dengan nasi biryani, mereka pun melanjutkan wisata ke Agra, yakni untuk mengunjungi Taj Mahal. Setelah ke Taj Mahal, mereka membeli Chai, atau Teh Susu atau Teh Tarik, dan Kak Bani pun mentraktir Rehan. “Thank you Bhaiyaa, it goes to my heart!” Menurut Kak Bani, traktiran tersebut adalah hal sepele baginya. Namun Rehan tidak lupa berterima kasih dan Kak Rehan pun langsung merasa terkesan dengan respon tersebut. Setelah berjalan-jalan dengan supir bajaj bernama Rehan, Kak Bani pun lantas pergi ke penginapannya. Lucunya, pemilik penginapan tersebut lupa dengan nama Kak Bani, jadi ia hanya dipanggil dengan nama negaranya, “Indonesia, Indonesia”. Nah, jenis penginapan yang ditinggali Kak Bani selama 2 minggu ini adalah dormitory. Di dalam setiap kamar terdiri dari 10 tempat tidur tingkat dua. Maka dari itu, menginap di tempat ini sangatlah terjangkau. Agra Char Minar Itimad Lumbini Park Mecca Masjid Qutub Minar Sedang berada di Taj Mahal Oh iya, sedikit fakta unik. Apakah Sobat KP tahu tentang makanan India yang pengolahannya kurang higienis? Nah, jadi Kak Bani ternyata pernah mencicipi makanan yang diaduk menggunakan tangan dan ia pun langsung sakit perut setelah itu. Wah, lumayan serem yah! Biaya total perjalanan Ketika ditanya tentang biaya total perjalanan 2 minggu ini, Kak Bani menyampaikan bahwa totalnya adalah 8 juta. Untuk rinciannya adalah sebagai berikut Tiket pesawat promo Malaysia – Hyderabad PP Rp1,5 jutaTiket pesawat Kuala Lumpur – Yogyakarta PP Rp1,8 jutaVisa sekitar Rp700kBiaya 2 minggu di India Rp4 juta Rating negara menurut Kak Bani Ketika diminta untuk mengurutkan negara berdasarkan penilaian pribadinya dari yang paling berkesan hingga tidak, berikut adalah jawaban Kak Bani IndiaMalaysiaSingapuraThailandArabHongkongMacauJepang Menurut Kak Bani, Jepang merupakan urutan terakhir dalam list negara yang membuatnya terkesan. Ketika ditanya mengenai hal ini, beginilah jawab Kak Bani, “Karena mahal banget dan terlalu maju buatku. orang kan terbantu dengan teknologi. dulu aku ke sana aja promo pesawat. makan satu kali 800 yen berarti bisa seratus dua puluh ribuan. Seminggu itu hampir 10 juta. Jepang mahal banget. Emang sih yang suka jepang banyak, tapi aku enggak.” Tips dari kak Bani cara survive di India menjadi turis selama 2 minggu Kuatlah bau kari dan dupaMakanan kurang higienisJarang sarapan nasiKotanya lebih kotor daripada kitaSampah dibuang dari jendela kereta Rekomendasi tempat wisata India? Berikut ini adalah rekomendasi wisata dari Kak Bani jika Sobat KP ingin berkunjung ke India. Taj MahalAgra FortItimad-ud-daulah’s TombHumayun’s TombQutub MinarIndia GateJama MasjidThe Red FortCharminar Lumbini Park HyderabadMecca MasjidHawa MahalJaigarh FortRoyal CenotaphsChhatrapati SivajiGateway of India Oh iya, tiket Taj Mahal mematok tarif 50 Rupee atau sekitar 10k Rupiah dan untuk wisatawan asing bertarif 750 Rupee hampir 250k Rupiah. Nah sobat KP, begitulah pengalaman Kak Bani selama menjadi backpacker di India beserta tipsnya. Jika sobat KP berminat untuk liburan ke India, pantau terus website Kamar Pelajar untuk tetap update jika sewaktu-waktu tersedia host di sana! ^_^
Jangan lupa follow channel Telegram TRPbm untuk updates terkini, relevan dan menarik! Selepas beberapa negara seluruh dunia membuka pintu sempadan mereka, ramai yang mengambil peluang untuk kembali melancong selepas dua tahun terkurung’ di dalam negara masing-masing. Antara negara yang telah membuka pintu sempadan mereka adalah seperti Korea, Thailand, United Kingdom dan banyak lagi. Bercakap tentang pergi bercuti, perkara pertama yang perlu diambil kira adalah tentang bajet dan lokasi menarik yang ingin dituju. BACA JUGA Lelaki Ini Kongsi Itinerari Trip Bajet Ke Turki. RM3,600 Je Seorang! Jom ke India! Bila pergi bercuti, lokasi yang sering menjadi tumpuan mesti negara-negara Eropah yang sejuk. Apa kata kita ke negara sekitar pula seperti India? Teringin juga nak tahu ada apa di sana. Sumber Xianhua Baru-baru ini seorang pengguna Twitter Jak yang merupakan warga Indonesia telah berkongsi pengalamannya ke beberapa negeri di India seperti Delhi, Agra, Jaipur dan Udaipur dengan menaiki kereta api. Jom baca perkongsiannya di bawah Sebelum tiba di India. Bila kita nak tinggal di negara asing dalam beberapa tempoh, beberapa persediaan seperti tempat penginapan, kemudahan berkomunikasi serta pengangkutan perlu diteliti terlebih dahulu untuk memudahkan urusan. Kad sim untuk telefon Untuk pengembara ke India, ada dua jenis yang boleh digunakan sama ada menggunakan kad sim India seperti Airtel atau chip roaming Felxiroam yang berbentuk pelekat dan hanya ditampal di belakang kad sim telefon anda. Penerbangan Lelaki ini memilih untuk menaiki syarikat penerbangan Thai Airways untuk ke India dari Indonesia. Sudah pastinya perlu transit di Thailand apabila menaiki penerbangan dari negara tersebut. Antara pengalaman pahit yang dikongsikan adalah apabila minyak wanginya yang baru dibeli dibuang ke dalam tong sampah oleh pihak penerbangan di Thailand ketika transit. Keesokan harinya, penerbangan ke Delhi tiba pada jam pagi. Zon waktu di India adalah UTC+ Kalau anda lihat lapangan terbang di India, boleh tahan cantik juga. Sumber Twitter Tiba di India. Selepas tiba di lapangan terbang, masa untuk mencari stesen kereta api bagi memulakan pengembaraan di India. Menurut lelaki itu, cuaca di sana agak panas iaitu 37 darjah celcius tetapi bahangnya seperti 42 darjah celcius. Tidak peliklah banyak berita tentang gelombang haba di India. Disebabkan tiada kereta persendirian, lelaki ini banyak menggunakan perkhidmatan e-hailing seperti Uber dan Ola. Nak naik beca elektrik pun ada ya. Tapi kalau anda nak sewa kereta pun tiada masalah. Beca elektrik. Sumber Twitter Pengembaraan sekitar India bermula. Lelaki ini mengambil kereta api dari Delhi dan tiba ke bandar Agra tiga jam kemudiannya. Suasana di dalam kereta api ini agak sempit dan dipenuhi dengan katil tiga tingkat di kiri dan kanan. Bayangkan cuaca agak bahang, pendingin hawa pun tiada. Memang masak oi! Sumber passportandpixes Setibanya di Agra, lelaki berkenaan menaiki teksi ke tempat penginapan untuk berehat. Antara lokasi yang dituju oleh pengembara ini ketika India adalah seperi berikut Agra – Taj MahalJaipur – Amber Fort, Jal Mahal, Hawa Mahal, Pink City dan Panchvati CircleUdaipur – Monsoon Palace dan City PalaceDelhi – Jama Masjid, Connaught Place Banyak sebenarnya budaya dan warisan masyarakat India yang kita boleh belajar bila berada di negara tersebut. Menarik juga kalau dapat pelajari dengan lebih mendalam. Kalau anda nak tahu perjalanan penuh 11 hari lelaki ini ketika di India, boleh klik [DI SINI] untuk membaca perkongsian penuh. Solo Traveling ke Negeri Bollywood, India 🇮🇳Negara yang biasanya diledekin karena street foodnya, ternyata masih banyak makanan yang enak dan bersih.A thread Jak zqhr June 8, 2022 Kongsi cerita menarik dan terkini bersama kami di media sosial TRPbm Facebook, Twitter, dan Instagram.
- Bujet tiap orang tentu berbeda. Untuk bisa menikmati berbagai pengalaman India seutuhnya disarankan untuk tidak terlalu mengirit misalnya, cari tempat wisata yang gratis saja. Pilihan akomodasi juga tak boleh sembarangan, utamakan keamanan. Berikut perkiraannya Andy Kristono Konsultan Desain, Surabaya, yang baru saja liburan ke India. * Pilih penginapan sekelas hotel bintang 2 atau 3.* Sempatkan naik kereta First Class 1AC supaya bisa merasakan layanan kelas satu untuk kereta api di India. Nyaman, ada makan malam dan sarapan, plus wifi on board.* Menyewa mobil Tata Winger yang cukup untuk 6 orang sehingga kita dapat beristirahat selama perjalanan antarkota.* Selalu makan di restoran/depot kecil yang kelihatan higienis.* Menikmati wisata-wisata khas India meski berbayar. Misalnya, naik gajah dan tari India. Itu nggak bisa dinikmati di tempat lain lho. Perkiraan BiayaPesawat Surabaya–Kolkata PP promo AirAsia Rp pesawat Indigo Kolkata–New Delhi Rp kereta First Class New Delhi–Kolkatta Rp on Arrival VOA Rp INR mobil 4 hari per orang Rp INR mobil dan tur di Kolkatta per orang Rp INR sekamar berdua Rp card Metro Delhi terusan Rp INR 150Tuktuk per orang Rp INR 200Guide per hari dibagi 6 orang Rp Show per orang Rp gajah di Amber Fort per orang Rp Makan per orang selama 7 hari Rp Biaya Total Sekitar Rp 8 Juta Keterangan 1 INR = Rp 208,3* Terkini
pengalaman jalan jalan ke india